Benteng Ujung Pandang (Fort Rotterdam)
Benteng
Ujung Pandang merupakan peninggalan sejarah keperkasaan kerajaan masa lalu di
Sulawesi Selatan. Di bangun pada tahun 1545 oleh raja Gowa ke-X yang bernama
Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung.
Bentuk
dasar benteng ini adalah segi empat dengan gaya arsitektur Portugis yang di
buat dari bahan tanah liat, modelnya sama dengan benteng di Eropa diabad ke-16
dan ke-17. Dengan tambahan tonjolan keluar melekat pada bentuk dasar pada
benteng tampak seperti penyu. Sebagian sumber berpendapat bahwa dengan bentuik
penyu itu menggambarkan kerajaan Gowa adalah kerajaan pelaut dan benteng itu sebagai
pelindung ibukota. Semasa pendudukan Belanda benteng itu dibangun kembali dan diberi
nama Fort Rotterdam. Pada masa itulah benteng menjadi pusat pemerintahan dan
perdagangan. Selama pendudukan Jepang benteng berfungsi sebagai pusat studi
pertanian dan bahasa.
Sekarang
bangunan yang ada di dalam benteng dimanfaatkan oleh Suaka Peninggalan Sejarah
dan Purbakala, Taman Budaya (kesenian, pagelaran tari, musik dan lain-lain),
serta museum negeri, museum menggelar berbagai benda sejarah, manuskrip,
patung, keramik, pakaian tradisional dan berbagai benda budaya lainnya dari
kebanyakan suku bangsa di Sulawesi Selatan.
Pelabuhan Paotere
Suku
bangsa Makassar, Bugis dan Mandar terkenal sebagai bangsa pelaut. Perahu layar
mereka sejak beratus tahun silam telah sampai berlayar ke pulau Madagaskar
dekat Afrika, Australia, dan beberapa pulau kecil di Samudera pada Kawasan
Pasifik.
Paotere
adalah tempat berlabuhnya perahu layar orang Sulawesi dari berbagai penjuru
Indonesia. Banyak tipe perahu yang berlabuh, beberapa diantaranya yang kecil
dengan layar tunggal, beberapa perahu dengan layar dan mesin seperti pinisi,
lambo, dan beberapa jenis lainnya. Sangat mencengangkan melihat pemandangan
tiang perahu yang besar bersebelahan dengan mesjid dan rumah-rumah di pantai,
buruh pelabuhan memuati dan membongkar muatan dan banyak perahu tradisional
bercadik lalu lalang di ufuk senja dihadapan pelabuhan. Pemandangan lebih indah
lagi bila senja mendatang dengan panorama matahari tenggelam yang memancarkan
warna-warni sebagai latar belakangnya.
Kebun Anggrek Bund dan Koleksi Kerang
Laut
Kebun
Anggrek Bund adalah salah satu diantara kebun anggrek besar di Indonesia.
Pengalaman Bund melakukan fertilisasi silang dan mengawinkan anggrek telah
menghasilkan bunga yang unik dan hasil tersebut telah diregister oleh Daftar
Sander di London. Banyak macam anggrek langka dan anggrek biasa dari Sulawesi
Selatan dikembangbiakkan dab dapat dibeli dengan harga yang pantas. Koleksinya
berupa karang dan koral laut yang ditemukan dari daerah ini merupakan koleksi
yang sangat sempurna dibandingkan dengan koleksi lainnya.
Kuburan Pangeran Diponegoro
Pangeran
Diponegoro adalah anak dari Sultan Hamngkubuwono ke-III Yogyakarta, adalah seorang
dari kerajaan Jawa terakhir yang memimpin Perlawanan melawan Belanda yang
dikenal sebagai perang Jawa di tahun 1825-1830. Dia meninggal dunia di Ujung
pandang di tahun 1855. Kuburannya dibangun dalam bentuk kuburan orang Jawa
dijaga dan dipelihara di kuburan keluarga.
Pulau Samalona
Samalona
adalah tempat yang menyenangkan dan terkenal sebagai tempat untuk berenang dan
menyelam, salah satu dari pulau-pulau koral di lepas pantai Ujung Pandang. Batu
karang yang mengelilinginya berupa taman laut di bawah air mempunyai susunan
koral dalam segala tipe dan warna warni yang indah dan berbagai rona warna yang
sungguh mengagumkan dari ikan tropis dan kehidupan biota lautnya. Pulau ini dulunya
hanya diperuntukkan bagi kaum elit, juga kurang berpenghuni. Fasilitas saat ini
tersedia bagi wisatawan yang ingin beristirahat malam di pulau tersebut.
Pulau Barrang Lompo
Barrang
Lompo adalah salah satu dari pulau-pulau koral di lepas pantai Ujung Pandang.
Ia mempunyai taman laut yang sangat elok dan menarik. Diantara pulau disekitarnya
hanya Barrang Lompolah yang mempunyai sumber mata air tawar menjadikan pulau
ini banyak dihuni oleh nelayan, pelayar dan beberapa keluarga perajin perak
tradisional. Para perajin perak tradisional menjual hasil karya seninya ke
Ujung Pandang.
Pulau Kayangan
Kayangan
adalah pulau koral yang paling dekat dengan pelabuhan Makassar telah
dikembangkan sebagai pusat rekreasi. Ia merupakan tempat bersantai yang
terkenal bagi penduduk Ujung Pandang. Di akhir pekan pertunjukan dan hiburan
khusus selalu diprogramkan untuk menghibur para pengunjung. Perahu
penyeberangan telah diatur secara berjadwal untuk mengantar pengunjung ke pulau
dan membawanya kembali ke Ujung Pandang
Barombong
Barombong
merupakan salah satu tempat yang terkenal bagi penduduk Ujung Pandang.
Kekhususan tempat santai ini karena memiliki pasir hitam. Di akhir pekan
pantainya dikunjungi untuk berlibur. Tempat itu cocok digunakan untuk berenang,
main ski air, berlayar atau hanya
berbaring
untuk sekedar mandi sinar matahari
0 komentar:
Posting Komentar