Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 29 April 2012

Wisata Sejarah ( Istana Bogor )

Rata Penuh        Istana Bogor merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan ini dikarenakan aspek historis, kebudayaan dan fauna yang menonjol. Salah satunya adalah adanya rusa – rusanya yang indah yang didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga dari dulu sampai sekarang.

        Saat ini sudah menjadi trend warga Bogor dan sekitarnya setiap hari Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya berjalan- jalan diseputaran Istana Bogor sambil memberi makan rusa- rusa indah yang hidup di halaman Istana Bogor dengan wortel yang diperoleh dari petani- petani tradisional warga Bogor yang selalu siap sedia menjajakan wortel- wortel tersebut setiap hari libur. Seperti namanya, istana ini terletak di Bogor, Jawa Barat.

       Walaupun berbagai kegiatan kenegaraan sudah tidak dilakukan lagi, khalayak umum diperbolehkan mengunjungi secara rombongan, dengan sebelumnya meminta izin ke Sekretaris Negara, Kepala Rumah Tangga Kepresidenan.
Rusa-rusa yang bebas berkeliaran di depan Istana Bogor


       Istana Bogor dahulu bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti "tanpa kekhawatiran".

       Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris.

       Pada tahun 1744 Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff terkesima akan kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru), sebuah wilayah bekas Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia. Van Imhoff mempunyai rencana membangun wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal.

       Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk tingkat tiga, pada awalnya merupakan sebuah rumah peristirahatan, ia sendiri yang membuat sketsa dan membangunnya dari tahun 1745-1750, mencontoh arsitektur Blehheim Palace, kediaman Duke Malborough, dekat kota Oxford di Inggris. Berangsur angsur, seiring dengan waktu perubahan-perubahan kepada bangunan awal dilakukan selama masa Gubernur Jenderal Belanda maupun Inggris (Herman Willem Daendels dan Sir Stamford Raffles), bentuk bangunan Istana Bogor telah mengalami berbagai perubahan. sehingga yang tadinya merupakan rumah peristirahatan berubah menjadi bangunan istana paladian dengan luas halamannya mencapai 28,4 hektar dan luas bangunan 14.892 m².

       Namun, musibah datang pada tanggal 10 Oktober 1834 gempa bumi mengguncang akibat meletusnya Gunung Salak sehingga istana tersebut rusak berat.
Istana Bogor. Bangunan induk dan sayap kiri dan kanan

       Pada tahun 1850, Istana Bogor dibangun kembali, tetapi tidak bertingkat lagi karena disesuaikan dengan situasi daerah yang sering gempa itu. Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Albertus Jacob Duijmayer van Twist (1851-1856) bangunan lama sisa gempa itu dirubuhkan dan dibangun dengan mengambil arsitektur Eropa abad ke-19.

      Pada tahun 1870, Istana Buitenzorg dijadikan tempat kediaman resmi dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Penghuni terakhir Istana Buitenzorg itu adalah Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborg Stachourwer yang terpaksa harus menyerahkan istana ini kepada Jenderal Imamura, pemeritah pendudukan Jepang.

      Pada tahun 1950, setelah masa kemerdekaan, Istana Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia, dan resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia.

      Pada tahun 1968 Istana Bogor resmi dibuka untuk kunjungan umum atas restu dari Presiden Soeharto. Arus pengunjung dari luar dan dalam negeri setahunnya mencapai sekitar 10 ribu orang.

       Pada 15 November 1994, Istana Bogor menjadi tempat pertemuan tahunan menteri ekonomi APEC (Asia-Pasific Economy Cooperation), dan di sana diterbitkanlah Deklarasi Bogor. [1] Deklarasi ini merupakan komitmen 18 negara anggota APEC untuk mengadakan perdangangan bebas dan investasi sebelum tahun 2020.

       Pada 16 Agustus 2002, pada masa pemerintahan Presiden Megawati, diadakan acara "Semarak Kemerdekaan" untuk memperingati HUT RI yang ke-57, dan dimeriahkan dengan tampilnya Twilite Orchestra dengan konduktor Addie MS

       Pada 9 Juli 2005 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melangsungkan pernikahan anaknya, Agus Yudhoyono dengan Anisa Pohan di Istana Bogor.

       Pada 20 November 2006 Presiden Amerika Serikat George W. Bush melangsungkan kunjungan kenegaraan ke Istana Bogor dan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kunjungan singkat ini berlangsung selama enam jam.




Sumber : http://www.wisatanesia.com/2010/06/istana-bogor-kabupaten-bogor.html

Pembentukan Badan Promosi Pariwisata Indonesia Sebuah Harapan Dalam Memajukan Pariwisata Indonesia

           Posisi Indonesia yang berada di antara dua benua, benua Asia dan Australia serta diapit oleh dua Samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta terletak di garis katulistiwa menempatkan Indonesia pada posisi yang strategis dalam segala bidang termasuk salah satunya adalah dunia pariwsata. Keindahan dan kekayaan alam Indonesia merupakan potensi yang luar biasa bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Betapa tidak, jika dunia pariwisata Indonesia dikelola secara professional maka akan dapat mendatangkan devisa dan pendapatan bagi Indonesia.
            Indonesia sebagai zambrud katulistiwa menyimpan banyak potensi yang potensial di dunia pariwisata mulai dari sabang sampai merauke. Potensi pariwisata telah berhasil menarik wisatawan mancanegara dimana telah terjadi peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2010 yang mencapai 7,00 juta orang, atau meningkat sebesar 7,88 persen dibandingkan kunjungan wisman tahun 2009 yang mencapai 6,32 juta orang. Rata-rata lama tinggal wisman pada tahun 2010 meningkat menjadi 8,04 hari, dari tahun 2009 yang sebesar 7,69 hari. Sementara itu, rata-rata pengeluaran perkunjungan juga meningkat sekitar 9,02 persen. Perkiraan penerimaan devisa dari kunjungan wisman pada tahun 2010 mencapai USD 7,6 milyar, meningkat sebesar 20,63 persen dari tahun 2009 yang sebesar USD 6,3 milyar. Sementara itu, pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) juga mengalami peningkatan dari 229,73 juta pergerakan pada tahun 2009 menjadi 234,38 juta pergerakan pada tahun 2010. Hal ini berdampak pada meningkatnya total pengeluaran wisnus dari Rp. 137,91 trilliun menjadi Rp. 150,49 trilliun.

bpspariwisata

               Pada tahun 2011, kunjungan wisman diperkirakan mencapai 7,1 juta orang, yang akan menghasilkan devisa sebesar US$ 7,2 miliar. Rata-rata lama tinggal diperkirakan mencapai 7,7 hari dengan rata-rata pengeluaran per hari sebesar US$ 136,4 atau sebesar US$ 1.050,0 per kunjungan. Sementara itu, kunjungan wisnus pada tahun 2011 diperkirakan mencapai sebesar 237,0 juta pergerakan, dengan total pengeluaran sebesar Rp. 154,5 triliun.
Pembangunan kepariwisataan nasional telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, namun pertumbuhan kunjungan wisman belum mencapai pertumbuhan tertinggi seperti pertumbuhan pada periode 2003-2004 (sebesar 19,1 persen).
perkembangan
                 Disamping itu, jumlah kunjungan wisman yang masih jauh tertinggal di bawah negara-negara lain di ASEAN seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Hal ini menunjukkan bahwa daya saing kepariwisataan Indonesia masih rendah.
Sebuah harapan baru dalam meningkatkan kemajuan pariwisata Indonesia dalam rangka meningkatkan daya saing kepariwisataan Indonesia ditingkat regional maupun internasional, adalah dengan telah ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2011 tentang Badan Promosi Pariwisata Indonesia tanggal 1 Agustus 2011. Penetapkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2011 merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 pasal 36 dimana Pemerintah memfasilitasi pembentukan Badan Promosi Pariwisata Indonesia yang berkedudukan di ibu kota Negara. Badan Promosi Pariwisata Indonesia merupakan lembaga swasta dan bersifat mandiri. Dimana tugas Badan 

Promosi Pariwisata Indonesia:
1. meningkatkan citra kepariwisataan Indonesia;
2. meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan penerimaan devisa;
3. meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan pembelanjaan;
4. menggalang pendanaan dari sumber selain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
5. melakukan riset dalam rangka pengembangan usaha dan bisnis pariwisata.
Struktur organisasi Badan Promosi Pariwisata Indonesia terdiri atas 2 (dua) unsur, yaitu unsur penentu kebijakan dan unsur pelaksana.


Unsur penentu kebijakan Badan Promosi Pariwisata Indonesia berjumlah 9 (sembilan orang) orang anggota terdiri atas:
a. wakil asosiasi kepariwisataan 4 (empat) orang;
b. wakil asosiasi profesi 2 (dua) orang;
c. wakil asosiasi penerbangan 1 (satu) orang; dan
d. pakar/akademisi 2 (dua) orang.
 

           Unsur pelaksana Badan Promosi Pariwisata Indonesia dipimpin oleh seorang direktur eksekutif dengan dibantu oleh beberapa direktur sesuai dengan kebutuhan.
              
             Dengan dibentuknya Badan Promosi Pariwisata Indonesia diharapkan mampu mengembangkan pemasaran dan promosi pariwisata di dalam dan di luar negeri melalui peningkatan efektifitas pemasaran dan promosi pariwisata terpadu berbasis teknologi informasi dan komunikasi, responsif terhadap pasar; pengembangan analisa dan informasi pasar, sehingga kedepan kepariwisataan Indonesia mampu dan memiliki daya saing yang tinggi ditingkat regional maupun internasional.


Sumber : http://kuncoromm.blogdetik.com/2011/09/07/pembentukan-badan-promosi-pariwisata-indonesia-sebuah-harapan-dalam-memajukan-pariwisata-indonesia/

Rabu, 18 April 2012

Pantai Kartini di Jepara


        

         Obyek Wisata Pantai Kartini terletak 2,5 km ke arah barat dari Pendopo Kabupaten Jepara. Obyek wisata ini berada di kelurahan Bulu kecamatan Jepara dan merupakan obyek wisata alam yang menjadi dambaan wisatawan.
         Berbagai sarana pendukung seperti dermaga, sebagian aquarium Kura-kura, motel, permainan anak-anak (komedi putar, mandi bola, perahu arus), dan lain-lain telah tersedia untuk para pengunjung. Suasana di sekitar pantai yang cukup sejuk memang memberikan kesan tersendiri buat pengunjung, sehingga tempat ini sangat cocok untuk rekreasi keluarga atau acara santai lainnya.

 

          Ditempat ini pula para pengunjung dapat melepaskan lelah dengan duduk-duduk di bawah gazebo sambil menghirup udara segar bersama terpaan angin laut.
terdapat pula deretan toko souvenir kerajinan laut yang dapat dijadikan buah tangan para wisatawan.
          Kawasan dengan luas lahan 3,5 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang. Sekarang juga sudah tersedia sarana transportasi ke Karimunjawa dari dermaga Pantai Kartini yaitu KMP. MURIA (waktu tempuh 6 jam) dan Kapal Cepat KARTINI I (waktu tempuh 2,5 jam).