Posisi
Indonesia yang berada di antara dua benua, benua Asia dan Australia
serta diapit oleh dua Samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia serta terletak di garis katulistiwa menempatkan Indonesia pada
posisi yang strategis dalam segala bidang termasuk salah satunya adalah
dunia pariwsata. Keindahan dan kekayaan alam Indonesia merupakan
potensi yang luar biasa bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Betapa
tidak, jika dunia pariwisata Indonesia dikelola secara professional maka
akan dapat mendatangkan devisa dan pendapatan bagi Indonesia.
Indonesia
sebagai zambrud katulistiwa menyimpan banyak potensi yang potensial di
dunia pariwisata mulai dari sabang sampai merauke. Potensi pariwisata
telah berhasil menarik wisatawan mancanegara dimana telah terjadi
peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2010
yang mencapai 7,00 juta orang, atau meningkat sebesar 7,88 persen
dibandingkan kunjungan wisman tahun 2009 yang mencapai 6,32 juta orang.
Rata-rata lama tinggal wisman pada tahun 2010 meningkat menjadi 8,04
hari, dari tahun 2009 yang sebesar 7,69 hari. Sementara itu, rata-rata
pengeluaran perkunjungan juga meningkat sekitar 9,02 persen. Perkiraan
penerimaan devisa dari kunjungan wisman pada tahun 2010 mencapai USD 7,6
milyar, meningkat sebesar 20,63 persen dari tahun 2009 yang sebesar USD
6,3 milyar. Sementara itu, pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) juga
mengalami peningkatan dari 229,73 juta pergerakan pada tahun 2009
menjadi 234,38 juta pergerakan pada tahun 2010. Hal ini berdampak pada
meningkatnya total pengeluaran wisnus dari Rp. 137,91 trilliun menjadi
Rp. 150,49 trilliun.
Pada
tahun 2011, kunjungan wisman diperkirakan mencapai 7,1 juta orang, yang
akan menghasilkan devisa sebesar US$ 7,2 miliar. Rata-rata lama tinggal
diperkirakan mencapai 7,7 hari dengan rata-rata pengeluaran per hari
sebesar US$ 136,4 atau sebesar US$ 1.050,0 per kunjungan. Sementara itu,
kunjungan wisnus pada tahun 2011 diperkirakan mencapai sebesar 237,0
juta pergerakan, dengan total pengeluaran sebesar Rp. 154,5 triliun.
Pembangunan
kepariwisataan nasional telah menunjukkan perkembangan yang
menggembirakan, namun pertumbuhan kunjungan wisman belum mencapai
pertumbuhan tertinggi seperti pertumbuhan pada periode 2003-2004
(sebesar 19,1 persen).
Sebuah harapan baru dalam meningkatkan kemajuan pariwisata Indonesia dalam rangka meningkatkan daya saing kepariwisataan Indonesia ditingkat regional maupun internasional, adalah dengan telah ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2011 tentang Badan Promosi Pariwisata Indonesia tanggal 1 Agustus 2011. Penetapkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2011 merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 pasal 36 dimana Pemerintah memfasilitasi pembentukan Badan Promosi Pariwisata Indonesia yang berkedudukan di ibu kota Negara. Badan Promosi Pariwisata Indonesia merupakan lembaga swasta dan bersifat mandiri. Dimana tugas Badan
Promosi Pariwisata Indonesia:
1. meningkatkan citra kepariwisataan Indonesia;
2. meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan penerimaan devisa;
3. meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan pembelanjaan;
4. menggalang
pendanaan dari sumber selain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
5. melakukan riset dalam rangka pengembangan usaha dan bisnis pariwisata.
Struktur
organisasi Badan Promosi Pariwisata Indonesia terdiri atas 2 (dua)
unsur, yaitu unsur penentu kebijakan dan unsur pelaksana.
Unsur penentu kebijakan Badan Promosi Pariwisata Indonesia berjumlah 9 (sembilan orang) orang anggota terdiri atas:
a. wakil asosiasi kepariwisataan 4 (empat) orang;
b. wakil asosiasi profesi 2 (dua) orang;
c. wakil asosiasi penerbangan 1 (satu) orang; dan
d. pakar/akademisi 2 (dua) orang.
Unsur pelaksana Badan Promosi Pariwisata Indonesia dipimpin oleh seorang direktur eksekutif dengan dibantu oleh beberapa direktur sesuai dengan kebutuhan.
Dengan dibentuknya Badan Promosi Pariwisata Indonesia diharapkan mampu mengembangkan pemasaran dan promosi pariwisata di dalam dan di luar negeri melalui peningkatan efektifitas pemasaran dan promosi pariwisata terpadu berbasis teknologi informasi dan komunikasi, responsif terhadap pasar; pengembangan analisa dan informasi pasar, sehingga kedepan kepariwisataan Indonesia mampu dan memiliki daya saing yang tinggi ditingkat regional maupun internasional.
Sumber : http://kuncoromm.blogdetik.com/2011/09/07/pembentukan-badan-promosi-pariwisata-indonesia-sebuah-harapan-dalam-memajukan-pariwisata-indonesia/
0 komentar:
Posting Komentar